Terima Kasih Atas Kunjungan Anda, Semoga Bisa Bermanfaat

Rabu, 24 Juni 2015

Proposal Wirausaha " Usaha Penjualan Makanan - Sushi Indonesia "

PROPOSAL
PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA
BINA SARANA INFORMATIKA ( BSI )

A.    LATAR BELAKANG


Kegiatan kewirausahaan di Indonesia dewasa ini masih rendah. Hal ini ditunjukkan oleh jumlah individu yang aktif dalam memulai bisnis baru, jika dinyatakan dalam persen total penduduk yang aktif bekerja relatif masih rendah. Dengan keadaan ini, mengakibatkan angka pengangguran yang tinggi sehingga jumlah penduduk miskin juga ikut tinggi. Salah satu penyebab rendahnya aktivitas kewirausahaan adalah lulusan perguruan tinggi yang notabene mempunyai kemampuan dan keilmuan yang lebih tinggi, masih lebih banyak yang berperan sebagai pencari kerja dari pada sebagai pencipta lapangan kerja. Hal ini mungkin disebabkan karena sistem pembelajaran yang diterapkan di berbagai perguruan tinggi di Indonesia lebih terfokus pada bagaimana menyiapkan para mahasiswa yang cepat lulus dan mendapat pekerjaan dari pada menciptakan lulusan yang siap menciptakan lapangan kerja. Rendahnya aktivitas kewirausahaan ini dapat menyebabkan tingginya angka pengangguran karena tidak ada ekspansi kegiatan berwirausaha.
Pada saat ini banyak orang yang ingin membuat acara atau kegiatan secara simpel dan efisien. Contohnya dalam hal penyiapan makanan dan hidangan. Biasanya mereka lebih memilih untuk memesan makanan daripada membuatnya sendiri dengan alasan pertimbangan waktu dan tenaga walaupun memang sedikit mahal. Dari pemikiran inilah kami mempunyai ide untuk membuat bisnis makanan yang terbilang unik yaitu “Sushi Indonesia”.
Perlu diingat, dalam memulai usaha bidang apapun, maka yang pertama kali harus diketahui adalah peluang pasar dan bagaimanan meningkatkan pesanan. Yang kedua adalah kita harus mampu menganalisa keunggulan dan kelemahan pesaing kita dan sejauh mana kemampuan kita untuk bersaing dengan mereka baik dari sisi harga, pelayanan maupun kualitas. Yang ketiga adalah persiapkan mental dan keberanian memulai. Singkirkan hambatan psikologis rasa malu, takut gagal dan perang batin antara berkeinginan dan keraguan. Dan yang paling penting adalah harus siap menghadapi segala resiko, dimana resiko bisnis adalah untung atau rugi. Semakin besar untungnya maka resikonya pun semakin besar. Yang terpenting adalah berani mencoba dan memulai. Lebih baik mencoba tetapi gagal daripada gagal untuk mencoba.

B.     MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari kegiatan ini adalah untuk memeberikan keterampilan kepada generasi muda agar mempunyai keahlian dan keterampilan untuk meningkatkan kesejahteraan dengan berwirausaha.

Adapun tujuan diadakan kegiatan berwirausaha ini adalah :

  1. Meningkatkan kecakapan dan keterampilan mahasiswa sehingga akan tercipta wirausaha-wirausaha muda yang potensial.
  2. Membangun jejaring bisnis antara pelaku bisnis wirausaha pemula dengan pengusaha yang sudah berpengalaman dalam menjalankan bisnis.
  3. Meningkatkan daya fikir yang kuat dalam pengembangan bisnis sehingga bisa menjalankan bisnisnya sampai tercipta sebuah keuntungan.
  4. Menumbuhkan wirausaha-wirausaha baru yang berpendidikan tingi dan mempunyai kemampuan dalam berwirausaha.
  5. Mendapatkan pengalaman dalam berwirausaha.

C.    KEGIATAN

Kegiatan dalam pembuatan proposal ini, ada beberapa Aspek dalam menjalankan usaha, berikut beberapa aspeknya :

1.  Aspek Manajemen

Bisnis ini dimiliki bersama dengan sistem bagi modal, Bisnis ini dikelola secara bersama-sama dan tiap orang mempunyai tugas masing-masing, dari 6 orang : 2 orang bertugas membuat masakan dan penyajiannya, 2 orang bertugas mencari bahan masakan, mengantar pesanan dan melakukan perekrutan tenaga kerja apabila membutuhkan, dan 2 orang lagi untuk bagian pengenalan dan pemasaran produk makanan, dan untuk bagian laporan pemasukan, pengeluaran, keuntungan, ataupun kerugian mengenai hasil pemasaran kami melakukan hal tersebut secara bersama.

2.  Aspek Pemasaran

a. Target Pasar

ini merupakan kunci penting untuk diperhatikan bagi seorang wirausaha. sudah menjadi kewajaran bahwa usaha pembuatan “Sushi Indonesia” ini melakukan penjualan dalam jumlah besar apabila terdapat pesanan. dan kegiatan produksi dimulai apabila pesanan telah diterima, karena mengingat masa bertahan makanan tidak dalam jangka waktu lama, hanya berkisar 1-2 hari saja. Maka tanpa pesanan, kegiatan produksi bisnis ini tidak membuatnya dalam jumlah besar, hanya memasarkan produk dalam jumlah yang sudah ditentukan.

b. Strategi Pemasaran

dalam hal ini hal yang dicari adalah bagaimana caranya mengumpulkan banyak pelanggan, dengan berbagai strategi pemasaran, ada beberapa strategi pemasaran yang kami terapkan dalam melakukan kegiatan wirausaha, yaitu :

1.    Menciptakan sesuatu yang berbeda

Ketika yang lainnya mulai seragam dalam cara berwirausahanya, disini kami ingin membuat produk yang berbeda yaitu “Sushi Indonesia”, kami mencoba ciptakan hal yang berbeda dari biasanya, karena selama ini Sushi hanya terkenal di Jepang dengan balutan Rumput Laut, dan produk makanan yang kami buat ini, kami rasa cukup unik, karena produk makanan yang kami buat bisa dibilang baru ada, dan  kami belum menemukan produk makanan tersebut, dari segi kombinasi isi makanan didalamnya sangat berbeda dari aslinya, karena dengan menciptakan sesuatu yang berbeda itulah bisa membuat daya tarik pelanggan lebih kuat untuk mencoba produk makanan yang kami buat.

2.    Menawarkan pemasaran kreatif melalui situs pertemanan

Dalam hal ini jika produk makanan kami diterima oleh masayarakat, kami akan mencoba ide pemasaran unik yaitu tidak hanya melakukan pemasaran melalui dunia nyata saja. kami juga akan mencoba melakuakan pemasaran di dunia maya, misalnya saja melalui situs pertemanan (jejaring sosial) : twitter, facebook, instagram, path, dll. sehingga bisa dijangkau dengan mudah oleh para konsumen dan lebih menghemat waktu, tenaga dalam melakukan pembelian, dan untuk jarak yang jauh juga lebih hemat biaya menggunakan jaringan internet dibanding harus membeli ke tempatnya langsung.

3.   Melibatkan peran aktif para konsumen untuk melakukan strategi promosi

Dalam hal ini, jika produk kami diterima oleh masayarakat, kami juga bermaksud untuk bisa melibatkan para konsumen untuk berperan aktif dalam menjalankan strategi promosi. Contohnya saja seperti konsumen yang membeli produk kami, dan jika produk kami diterima olehnya, kami mencoba mengajaknya untuk melakukan promosi ke setiap orang terdekatnya untuk mencoba produk makanan kami.

4.    Menjadi solusi bagi permasalahan konsumen

Ketika memasarkan produk, yang terpenting adalah pahami kebutuhan konsumen dan jadilah solusi bagi permasalahan yang mereka hadapi. produk yang kami buat ini lebih mementingkan ke cita rasa orang Indonesia, bebarapa orang Indonesia mungkin ingin mencoba makanan “Sushi khas Jepang”, namun beberapa dari mereka mungkin bingung akan bahan makanan didalamnya yang biasanya berisi bahan yang masih mentah atau setengah matang, misal saja ikan salmon yang masih mentah digunakan sebagai isi sushi, dan untuk lapisan sushinya dengan rumput laut, itu mungkin bagi beberapa orang berfikir bagaimana rasanya memakan makanan mentah, disini kami mencoba untuk menghasilkan sesuatu yang berbeda, membuat Sushi dengan paduan Isi Sushi yang lebih ke arah makanan orang Indonesia, dan kami juga mencoba menggantikan lapisan Sushi, dengan menggunakan Daun Bayam yang di potong halus, lalu dicampur dengan telur.

Melalui terobosan baru yang kami ciptakan, tidak menutup kemungkinan bila kedepannya para konsumen akan tertarik dengan produk yang kami tawarkan.

c. Produk dan penetapan Harga

Untuk menetapkan harga kami perlu melakukan riset dan membandingkannya dengan strategi harga yang kami buat. Tidak jarang harga kami terlalu mahal karena sistem produksi yang salah dan tidak efektif. kita perlu misalnya mencari suplier yang mampu mensuplai bahan baku dengan harga yang benar-benar murah, sehingga bisa menghasilkan harga standar yang disesuaikan dengan tempat penjualan. kami juga bisa menentukan harga dari bagaimana cara pembuatannya, misalnya dari segi memasak, bahan yang dibutuhkan, tenaga, dll.

            3.  Aspek Operasional

            Masalah-masalah teknis yang menyangkut seluk beluk pekerjaan perlu
dipersiapkan rapi. Mulai menghitung kemampuan diri, keterampilan
yang dimiliki yang menyangkut bidang  pekerjaan itu. dengan
demikian berikut cara pembuatan “sushi Indonesia” :
1. Siapakan bahan terlebih dahalu
2. Campurkan Beras dan Ketan dengan perbandingan 2 : 1, lalu dicuci
sampai bersih, dan kemudian dimasukan ke cup magic com untuk di masak.
3. Setelah sayuran dicuci bersih, potong kecil sayuran untuk isi sushi, sebelum dimasukan ke sushi, sayuran di goring setengah matang agar sayuran tidak terlalu keras saat di makan.
4. Masukan 4 Butir telor kedalam mangkok.
5. Potong cincang bayam, untuk campuran telor.
6. Campurkan Telor dan Bayam, lalu aduk sampai merata, tambahkan garam secukupnya buat perasa.
7. Goreng campuran Telor dan Bayam tadi, diratakan dan dirapikan telornya, agar adonan telor terlihat lebih rapi dan menarik.
8. Semua bahan sudah siap, dan sushi tinggal dibuat.
9. Letakan penggiling dibawah, kemudia masukan telor adonan, nasi ketan, dan sayuran isi diatasnya.
10. Setelah semua bahan sudah dimasukan, lalu di gulung, dan hasilnya seperti pada gambar, kemudian potong sushi secara perlahan agar adonan sushi tidak rusak.
11. Pembuatan Sushi telah selesai dan sushi siap disajikan dan dipasarkan.

4.  Aspek Pengelolaan Usaha

Apa yang menjadi kunci sukses bisnis ini?

            a. Visi usaha

            Setiap orang yang ingin menjadi pengusaha apa pun jenisnya,
perlu memiliki visi, yaitu memperbesar usaha yang kami
jalankan, apapun alasannya kalau kami sudah tidak suka dan
banyak problem kami langsung main tinggal saja, semua itu
perlu persiapan yang banyak demi kesuksesan usaha.

b. Rencana Matang

Rencana usaha diperlukan untuk perlindungan bisnis kami . Kami perlu memiliki wawasan yang luas, dan tiap masalah minimal telah kami periksa. misalnya dalam pembuatan makanan, perlu diteliti tingkat kematangan makanan, cita rasa makanan, dan kualitas makanan yang kami buat agar para pembeli merasa puas dengan apa yang kita jual.

            5.  Aspek Keuangan
           
            Pada aspek keuangan ini, bisnis kami mendapat modal dari bagi modal
yang terdiri dari 6 orang, per orangnya mengeluarkan modal Rp. 20.000,- (Dua Puluh Ribu Rupiah) Jadi Modal awal kami sebesar Rp. 120.000,- (Seratus Dua Puluh Ribu Rupiah) Berikut ini kita tampilkan proyeksi pengeluaran kami dalam menjalankan usaha pembuatan “Sushi Indonesia” untuk pembuatan 6 porsi sushi, yaitu sebagai berikut rincian biayanya :
1.      Beras                                                   Rp. 8.000
2.      Beras Ketan                                        Rp. 13.000
3.      Sosis                                                    Rp. 9.000
4.      Minyak Goreng                                   Rp. 7.000
5.      Minyak Wijen                                     Rp. 24.000
6.      Daging Ayam                                      Rp. 14.000
7.      Abon                                                   Rp. 12.000
8.      Sayur Bayam                                       Rp. 3.000
9.      Sayur Isi Sushi                                    Rp. 6.000
10.  Telor                                                    Rp. 9.000
11.  Keju                                                    Rp. 7.000
12.  Lain Lain                                             Rp. 8.000

D. PENUTUP

Demikian proposal kegiatan ini kami susun dengan harapan memperoleh bantuan dan dukungan dari berbagai pihak untuk meningkatkan kegiatas berwirausaha kami. Atas perhatian, dukungan dan Bantuannya kami ucapkan terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar